Minggu, 28 Agustus 2011

Taraweh ter Go Kill..(edisi spesial)


Shalat tarawih kali ini merupakan shalat tarawih tergokil yang pernah saya ikuti selama 26 tahun hidup di jagat raya, lebaay sih tapi memang begitu nyatanya … sebelumnya saya pernah memecahkan rekor shalat tarawih terbanyak dengan jumlah 36 rakaat sebuah jumlah fantastis diluar kebiasaan umat muslim Indonesia mungkin umat muslim dunia. Namun dengan jumlah yang sangat ruaarrr biasa itu jamaah masih bisa tetap pulang bareng bersama mereka yang sholat 11 atau 23 rakaat. Di sini saya hanya akan bercerita tentang perjalanan shalat tarawih saya pada malam ke 27 Ramadhan bersama dua rekan saya di masjid Amru bin Ash yang terletak di kawasan religions community, masjid pertama yang dibangun di mesir dan benua afrika.
Sebagai pengetahuan saja, menurut sejarah terpercaya masjid ini dibangun di atas tanah milik Kristen ortodoks koptik. Ketika itu gubernur mesir hendak membangun masjid di atas lahan yang sebagian nya lagi milik warga Kristen. Terpaksa gubernur yang kala itu adalah Amru bin Ash membeli tanah itu, namun si Kristen tak mau menjualnya sampai terjadi percekcokan diantara kedua belah pihak dan berakhir dengan penggusuran lahan oleh gubernur. Merasa diiperlakukan tidak adil orang Kristen tadi pergi ke madinah hendak mencari sang khalifah untuk melakukan protes atas tindakan anak buahnya. Setibanya di madinah dia bertemu dengan seseorang dan memintanya untuk diantarkan ke khalifah umar bin khatab. Sampai pada suatu tempat orang tadi bertanya ada keperluan apakah anda mencari sang khalifah, akulah Umar bin Khatab khalifah islam saat ini. Mendengar pengakuannya dia kaget ternyata orang yang dicari adalah orang yang ada bersamanya. lalu diceritakanlah apa yang diperbuat anak buahnya terhadap dirinya, kemudian Umar menyuruh mengambil tulang unta yang berserakan di tempat sampah lalu di ambillah pedang dari sarungnya dan di goreskanlah garis tegak lurus di atas tulang tersebut sembari berkata berikan lah ini kepada Amru bin Ash. Sekembalinya lagi kemesir dan diberikanlah tulang titipan khalifah tadi sang gubernur gemetar dengan muka pucat nya, sementara orang Kristen dihadapannya penuh keheranan. Kemudian bertanya apa yang membuatmu gemetar wahai gubernur? Tulang ini memberikan pesan kepadaku untuk berbuat adil dan lurus selurus goresan pedang pada tulang ini, kalau saja perbuatanku melenceng jangankan daging, tulang sekeras unta pun bisa di goresnya oleh pedang khalifah jawab gubernur. Dan pada akhirnya Kristen tersebut masuk islam setelah kagum melihat kesederhanaan pemimpin dan keadilan serta ketegasannya lalu di infakkanlah tanah tersebut untuk dijadikan masjid.
Lanjut lagi keperjalanan saya mengunjungi masjid paling bersejarah di mesir . rute dimulai dari mukattam kota diatas bukit di daerah uptown cairo, dari bukit ini kita bisa melihat kota kairo dengan utuh bahkan dua piramida besar terlihat jelas diantara tumpukkan gedung-gedung. Perjalanan dari mukattam memakan waktu 30 menit lebih, terlihat orang sudah mulai berdatangan dari berbagai daerah padahal sholat akan dimulai 4 jam kemudian. Dalam radius limaratus meter dari arah kiri masjid, jalanan umum sudah di blokir untuk dipakai sholat. Toko-toko tampil diluar biasanya terlihat Tiba-tiba seorang gadis mesir berparas cantik memotong perjalanan kami bertiga sambil menyodorkan 3 bungkus Ruz billaban (nasi semi bubur dicampur susu) sembari berkata..tafadhol khudz lil iftar..silahkan ambil buat buka. Alhamdulillah seru kami. Masih ada perempuan cantik yang peduli dengan kondisi kami bertiga..walau teman yg satu masih curiga akan adanya pelet dalam makanan ini :D. tiga jam menjelang tarawih kami beriga sudah berada tepat dihalaman masjid. Suasana didalam sudah tidak memberikan ruang, bisa dibayangkan kalo saya datang sehabis magrib atau pas adzan isya sebagaimana kawan saya yang datang menggunakan metro anfak (kereta bawah tanah). Dia hanya kebagian tempat persis di pelataran depan gereja maria girgys itu pun tanpa alas. Sempat terpikir kalau saja komplotan trio rw idrus, rt yos dan bendahara hakim dalam sinetron PPT membuka layanan tiket di masjid ini bisa jadi milionare mendadak tuh. Tapi untung tuh gembel cuman ada di sinetron bang jack..
Adzan isya sudah dikumandangkan terlihat jamaah sudah mulai tak sabar ingin mendengarkan suara merdu Syekh jibril yang sudah menjadi imam rutin semenjak tahun 1996 di masjid Amru pada malam 27 ramadhan. Dan benar saja memasuki rakat per rakaat tarawih kali ini mempunyai pengalaman tersendiri membuat setiap jamaah tidak akan kapok untuk datang kembali ditahun berikutnya, terdengar isakan tangis jamaah kanan kiri depan belakang ketika sang imam mulai membacakan ayat Alquran setelah al fatihah.. bagaimana tidak menangis, sang imam mebacakan dengan jelas dan penuh perasaan ayat yang bercerita tentang pedihnya adzab dan siksa Allah di neraka kelak di saat pintu neraka tertutup pada malam ini, sang imam rupanya tahu benar kapan ayat ini tepat dibacakan seolah mengajak kita untuk mengintip dibalik pintunya yang tertutup betapa pedihnya siksa itu wahai saudaraku.. mumpung masih ada waktu mumpung pintu lagi tertutup bersegeralah memohon ampun dari NYA. Kalau kita pernah mengikuti konser music live, kita akan melihat sang penyanyi akan membabi buta menggeber penonton untuk terus berjingkrak entah itu dengan hentakan drumnya atau dengan pukulan gendangnya, maka hal yang sama pun terjadi hanya saja sang imam terus menggeber dan menyedot air mata jamaah dengan ayat-ayat kebengisan dan kekejaman, jamaah bukan hanya di suguhkan dengan gambaran pedihnya siksaan itu, tetapi jamaah juga diajak untuk menyaksikan betapa ngeri dan dahsyat nya hari kiamat itu, lebih ngeri dari film the day after tomorrow atau bahkan lebih ngeri dari film 2012.. dengarlah sang imam membacakan dengan jelas penuh penghayatan penggalan surat Alqiyamah… Sampai tiba pada rakaat terakhir witir sang imam mengajak ribuan jamaah untuk memohon sebanyak-banyaknya dimalam yang lebih baik dari seribu bulan. Tak tanggung-tanggung puluhan harapan dan permintaan di muntahkan dalam qunut yang memakan waktu 35 menit lebih ini. Kasus-kasus kekinian mendapat porsi banyak untuk dapat solusi nya seperti memohon pemimpin yang adil bagi negri mesir, memohon kebaikan bagi para muslim Libya,suria,dan yaman. Serta tidak ketinggalan juga sang imam memohon akan keselamatan nasib sudara kita di Somalia dari kelaparan yang berkepanjangan.
Pukul 12 tengah malam tepat imam menutup salam terakhirnya setelah empat jam menggeber jamaah tanpa ampun dan ini adalah merupakan tarawih tergokil pertama saya. Yah saya namakan tarawih ini dengan istilah tergokil merujuk kedalam arti bahasanya yang terdiri dari dua kata Go yang berarti pergi dan Kill yang berarti membunuh. Artinya silahkan pergi mengunjungi masjid Amru bin Ash untuk Shalat Tarawih dan kamu akan mendapati dirimu seperti mati terbunuh kaku berdiri empat jam tak berdaya terbius oleh ayat-ayat quran.

Katamea.

nasib sang imam (jilid dua)

Dua hari yang lalu saya sengaja menyempatkan lagi sholat tarawih di masjid yang bukan biasanya, tepatnya di masjid Annur, Gyza Station Katamea. Sudah menjadi rutinitas tahunan kalau pada malam-malam terakhir ramadhan saya selalu keliling Masjid-Masjid sekedar untuk mengikuti Sholat tarawih sebagaimana di Indonesia ada istilah tarling(tarawih kelilling). Walau bukan Masjid-Masjid besar seperti Masjid Al Azhar di Darrosah, Masjid Sayyidina Husen yang ada di Khan Khalili, Masjid Imam As syafii, Sultan Hasan dan Rifai di Fustat ibu kota mesir dulu, juga masjid Amru bin Ash yang ada di bilangan Majma ul Adyan atau Religious community karena letaknya yang bersebelahan dengan Gereja Maria Girgys dan Sinagog milik Yahudi, sebagaimana yang saya lakukan tahun kemarin. Kali ini cukup mengelilingi masjid-masjid yang ada di sekitar masakin el arabiya katamea. Walau pun district ini hanya sebuah kota kecil.(konon dulu di sini adalah tempat penampungan korban gempa besar yang menguncang mesir tahun 90an) namun masjid yang ada lumayan banyak terbilang ada 8 masjid. Dua masjid besar dan sisanya masjid-masjid kecil namun jamaahnya tetap penuh.
Masjid Annur adalah masjid yang paling besar di District Masakin el Arabiya boleh di bilang masjid agungnya warga sini. Atas dasar inilah saya sengaja menyempatkan sholat tarawih di sini , berharap dapat imam yang lumayan cocok dengan saya, mengingat dua atau tiga tahun yang lalu saya pernah tinggal di kawasan masjid ini dan mendapati imam nya cukup bagus walau tidak sebanding dengan imam masjid As salam di daerah Nasr city dengan Syekh Yasir salamah nya atau Masjid Amru bin Ash dengan Syekh jibrilnya yang mampu menyedot jamaah sampai satu juta lebih di malam ke 27 nya. Walaupun demikian masjid Annur cukup berada di tengah-tengah tidak terlalu kurang dan tidak terlalu bagus cukup adil.
Pada permulaan sholat Isya saya cukup dipuaskan dengan bacaan sang imam, walau tidak seperti beberapa tahun yang lalu karena imam yang berbeda. Namun lagi lagi dan lagi, memasuki rakaat pertama tarawih saya di kecewakan lagi oleh bacaan sang imam, kali ini jauh lebih lebay dari imam sebelumnya yang ada di kawasan Gami station, hati saya pun kembali di guncang oleh kegundahan yang tak terhingga, bahkan pada rakaat kali ini saya malah teringat akan tullisan saya yang lalu sambil berkata dalam hati ..wah kayanya bakal ada catatan nasib sang imam jilid dua nih, Astagfirullohal adzim. Dosa siapakah ini ya Allah.
Selesai salam sang imam langsung nancap gas untuk melanjutkan tarawih selanjutnya tanpa meninggalkan spasi . mungkin supaya tidak ada celah bagi makmum untuk mengkudeta dirinya ..hehehehe.. Dua salam sudah kini tiba saatnya untuk ceramah (di mesir kegiatan ceramah atau kultum, dilakukan di pertengahan shalat tarawih ). Pada saat ini lah saya bertanya kepada teman yang duduk di samping saya, dia orang Indonesia kebetulan tinggal di kawasan ini. Saya tanyakan kepadanya apakah imam ini yang menjadi imam sholat tarawih kemarin? Teman saya hanya tersenyum manis sambil berkata; sebenarnya imam ini sudah di protes oleh para makmum beberapa hari yang lalu karena bacaan nya yang sangat lebay.. saya pun bertanya lagi sambil penasaran berharap dapat bahan untuk catatan kali ini. Dia pun lalu bercerita panjang lebar.. beberapa hari yang lalu jamaah sini protes karena bacaan imam yang terlalu lebay. Protes dilakukan tepat setelah sang imam salam dan menjelang shalat selanjutnya..perlu diketahui bacaan imam tadi sudah sangat terlalu lebay, bahkan sudah menyerupai bacaan pada musabaqoh tilawatil Quran atau dalam istilah ilmu qiroah, dia sudah memakai bacaan mujawadah(sebuah bacaan yang biasa di pakai pada lomba-lomba MTQ seperti muammar) bukan tartil lagi sebagaimana mestinya bacaan pada waktu sholat. Bayangkan saja dalam satu ayat dia bisa mengulangi bacaan nya sampai tiga kali jelas keterlaluan.
Kembali teman saya melanjutkan ceritanya.. bahkan seorang demonstran pada waktu shalat kemarin tak segan-segan menuding sang imam sudah meruksak kaidah ilmu tajwid demi melanggengkan irama bacaan,demonstran juga keudian menerangkan bagaimana hukum tajwid atau bacaan pada Alquran , dia menerangkan berapa jumlah harakat atau ketukan pada mad tabii yang semestinya, sementara sang imam membacanya lebih dari yang seharusnya mungkin tiga kali lipat ..belum lagi suara yang terlalu keras sehingga membuat telinga sedikit bising karena antara mulut imam menyentuh tepat pada mik . demonstran lain berteriak..ya syeekhh khaaffiff sautak. Syeekhh pelankan suara anda. Saya potong omongan teman saya tadi sembari mengajukkan pertanyaan lagi; terus kenapa imam ini masih bisa nangkringin tuh tahta, padahal sudah tidak mendapat restu dari jamaah, bukankah imam yang baik adalah yang di ridoi oleh jamaah nya..kenapa juga pengurus masjid masih membiarkan imam terus menguasai tahtanya dan … belum juga selesai pertanyaan saya , kini giliran teman saya yang memotong ucapan saya sembari menjelaskan, sebenarnya semenjak kejadian demonstrasi jamaah atas bacaannya, sang imam sudah menyatakan dan bersedia mengundurkan diri dan tidak mau lagi menjadi imam di masjid ini. Tetapi atas pertimbangan pengurus masjid yang ternyata satu daerah dengan imam tadi, merasa kasihan kalau harus di berhentikan di tengah jalan sementara dia sengaja di datangkan jauuh dari luar kairo, ditambah lagi tidak ada imam yang bersedia memimpin sholat tarawih sampai khatam, yang siap hanya sampai pertengahan shalat saja artinya mesti giliran.. Dan tiba-tiba.. suara keras membuyarkan obrolan kami..kholass ya syekhh al waktu lissolaahh…sudah lah syekh sekarang waktunya untuk sholat.. begitu teriak sang demosntran memprotes syekh yang terlalu panjang berceramah, kultum mungkin kalo istilah kita kuliah tiga puluh menit.. Entahlah saya juga bingung kenapa sedemikian beraninya makmum ini memprotes imam, bisa di bayangkan kalo ini bisa terjadi di Indonesia.. dalam benak saya mungkin warga mesir masih di liputi emosi revolusi sehingga kepemimpinan dalam bentuk apapun kalau tidak memperhatikan nasib warga nya akan ditentang dengan lantang, diktator saja bisa dia tumbangkan apalagi kalo sekedar imam masjid .. dan episode shalat tarawih selanjutnya di ganti oleh imam yang baru, imam pilihan jamaahnya, terbukati ketika selesai shalat para jamaah mengelu-elukan sang imam yang baru sembari berteriak.. Allah yarham alaik ya andunisi..smoga Allah memberkahi mu wahai orang Indonesia.. yah imam itu berasal dari indonesia.

Katamea. 24 ramadhan

nasib sang imam


Maha benar Allah dengan segala firma NYA, ketika melarang hambanya untuk berbuat lebay… yah lebay, Sebuah perbuatan yang berlebih-lebihan atau melampau batas yang dalam bahasa Alquran disebut dengan istilah mu’tadiin. Segala perbuatan kalau dilakukan dengan lebay maka itu tidak akan di sukai oleh Allah, apakah itu perbuatan baik, terlebih perbuatan buruk. Berlebih-lebihan tidaklah sama dengan berbuat banyak, karena dalam berbagai kesempatan Allah justru selalu menganjurkan berbuat banyak, dengarlah firman NYA Dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya. Bahkan orang yang menyebut nama NYA atau berdzikir dengan jumlah yang sangat sedikit termasuk kedalam golongan orang yang munafik yaitu yang dihadapan orang banyak menampakkan ke imanannya sementara di dalam hati nya terdapat kekufuran. Berlebih-lebihan atau melampau batas bukanlah berarti berbuat banyak, tetapi melampau batas adalah melakukan sesuatu di atas normal atau di atas batas kita biasanya yang dalam bahasa sekarang disebut dengan istilah lebaaayyy.. padahal Allah sendiri tidaklah membebani hamba NYA diatas kadar kemampuannya. so please deh jangan lebay.
Ramadhan kali ini saya dibuat risih dengan hal-hal yang lebay.. lihatlah hal di sekeliling kita baik itu dari televisi atau dikehidupan sehari-hari kita banyak hal yang lebaay nya. Namun diantara sekian kelebayyan nya hal yang sangat mengganggu saya adalah imam yang lebay.. yah imam yang lebay. Ini saya anggap paling janggal karena menyangkut dan melibatkan banyak orang.
Hal itu bermula ketika saya dan teman-teman melaksanakan sholat taraweh di bilangan masjid awal masakin el arabiya katamea, 3rd settlement new cairo, Baru saja rakaat pertama hati saya sudah mulai masygul dengan cibiran akan bacaan sang imam…berkali-kali saya hilangkan kegundahan hati ini namun malah bertambah dan menjadi-jadi ketika sang imam tak kunjung ruku. Astagfirullohal adzim. Dosa siapakah ini ya Allah. sholat yang seharusnya menjadi ladang berdzikir kepadamu malah menjadi tempat cacian dan cibiran kepada sang imam walau dalam hati hanya karena ulah sang imam. Salam pertama sudah selesai dan saya masih terus mengikuti sampai akhirnya selesai juga tuh sholat dan sang imam meninggalkan tahtanya.. tak mau hanya menjadi beban pikiran yang terpendam, saya utarakan kegundahan dan keluhan saya selama sholat terhadap imam tadi kepada teman-teman. Dan subhanallah..ternyata respon teman-teman pun sama. Seorang teman yang berasal dari daerah gyza station berujar; memang imam itu sangat lebay..dia dulu di masjid daerah saya cuman karena banyak yg kurang suka akhirnya di lempar ke daerah sini. Hmmm ternyata bukan cuman dalam sinetron PPT saja seorang merbot masjid di usir, sang imam pun bisa di kudeta kalau tidak pernah memperhatikan keluhan sang makmum. Tragis memang tapi itulah sebuah pembelajaran kepada siapa saja yang menjadi imam dalam hal apapun dan imam solat adalah contok akan kepemimpinan.
Cerita kekesalan dan keluhan kami rupanya tak cukup sampai di sana, sepulangnya ke rumah. Seorang teman sekaligus sesepuh dalam rumah kami pun bercerita tentang hal yang sama.. sampai tiba saatnya pada suatu malam selepas shalat isya menjelang shalat tarawih ketua takmir masjid tersebut mempersilahkan sang imam untuk meninggalkan tahtanya dan digantikan dengan imam baru pilihan para makmum.
Sebenarnya bukan lama atau tidak nya durasi shalat yang saya keluhkan, hanya saja kejujuran sang imam di hadapan para makmum termasuk saya karena bagian dari makmum yang menjadi kekesalan dan ganjalan dalam shalat sehingga mengurangi kekhusyuan. Karena kalau imam jujur dalam setiap rakaatnya berapapun lamanya sholat itu pasti akan tetap mempunyai banyak makmum seperti yang terjadi di uptown cairo mukattam yang dalam satu salam tarawihnya memakan waktu 30 menit sedangkan jumlah tarawihnya adalah 23 rakaat.
Apabila kita mendapati sang imam dalam sholat jahr (yang dikeraskan bacaannya) dia membacakan fatihahnya dengan irama yang aduhai membius para makmum dan tentu dengan durasi yang lama, sehingga tanpa di sadari para makmum pun membacakan fatihah dengan irama yang sama pada rakaat selanjutnya, tetapi Astagfirulloh, baru saja setengah alfatihah sang imam sudah ruku…kenapa bisa secepat ini. Padahal tadi dia begitu lambat membacanya. Apakah karena rakaat pertama dia membacanya dengan keras sehingga semua makmum bisa mendengarkan alunan suaranya, sementara pada rakaat ketiga dia membaca nya diam-diam sampai tergesa-gesa karena tak ada makmum yang mendengarnya.? Padahal makmum butuh kejujuran, bukan irama dan pencitraan bacaan sehingga pada rakaat selanjutnya makmum tidak harus tergusur oleh bacaan sang imam yg tidak di ketahui . memang benar makmum harus turut kepada imam..dimana imam ruku maka makmum harus ikut rukuk, tetapi kalau posisinya seperti ini imam seolah-olah plin-plan tidak tegas dalam memberikan durasi satu rakaat nya…dan ini membuat makmum bingung.
Maka kepada siapa saja yang menjadi imam perhatikan lah apa maunya makmum dan ingat jangan lebaayy..


Semoga tulisan ini bukanlah untuk mencari pembenaran akan ketidak sukaan saya terhadap perbuatan orang lain naudzubillahi min dzalik.




katamea, ramadhan 1432