Minggu, 28 Agustus 2011

nasib sang imam (jilid dua)

Dua hari yang lalu saya sengaja menyempatkan lagi sholat tarawih di masjid yang bukan biasanya, tepatnya di masjid Annur, Gyza Station Katamea. Sudah menjadi rutinitas tahunan kalau pada malam-malam terakhir ramadhan saya selalu keliling Masjid-Masjid sekedar untuk mengikuti Sholat tarawih sebagaimana di Indonesia ada istilah tarling(tarawih kelilling). Walau bukan Masjid-Masjid besar seperti Masjid Al Azhar di Darrosah, Masjid Sayyidina Husen yang ada di Khan Khalili, Masjid Imam As syafii, Sultan Hasan dan Rifai di Fustat ibu kota mesir dulu, juga masjid Amru bin Ash yang ada di bilangan Majma ul Adyan atau Religious community karena letaknya yang bersebelahan dengan Gereja Maria Girgys dan Sinagog milik Yahudi, sebagaimana yang saya lakukan tahun kemarin. Kali ini cukup mengelilingi masjid-masjid yang ada di sekitar masakin el arabiya katamea. Walau pun district ini hanya sebuah kota kecil.(konon dulu di sini adalah tempat penampungan korban gempa besar yang menguncang mesir tahun 90an) namun masjid yang ada lumayan banyak terbilang ada 8 masjid. Dua masjid besar dan sisanya masjid-masjid kecil namun jamaahnya tetap penuh.
Masjid Annur adalah masjid yang paling besar di District Masakin el Arabiya boleh di bilang masjid agungnya warga sini. Atas dasar inilah saya sengaja menyempatkan sholat tarawih di sini , berharap dapat imam yang lumayan cocok dengan saya, mengingat dua atau tiga tahun yang lalu saya pernah tinggal di kawasan masjid ini dan mendapati imam nya cukup bagus walau tidak sebanding dengan imam masjid As salam di daerah Nasr city dengan Syekh Yasir salamah nya atau Masjid Amru bin Ash dengan Syekh jibrilnya yang mampu menyedot jamaah sampai satu juta lebih di malam ke 27 nya. Walaupun demikian masjid Annur cukup berada di tengah-tengah tidak terlalu kurang dan tidak terlalu bagus cukup adil.
Pada permulaan sholat Isya saya cukup dipuaskan dengan bacaan sang imam, walau tidak seperti beberapa tahun yang lalu karena imam yang berbeda. Namun lagi lagi dan lagi, memasuki rakaat pertama tarawih saya di kecewakan lagi oleh bacaan sang imam, kali ini jauh lebih lebay dari imam sebelumnya yang ada di kawasan Gami station, hati saya pun kembali di guncang oleh kegundahan yang tak terhingga, bahkan pada rakaat kali ini saya malah teringat akan tullisan saya yang lalu sambil berkata dalam hati ..wah kayanya bakal ada catatan nasib sang imam jilid dua nih, Astagfirullohal adzim. Dosa siapakah ini ya Allah.
Selesai salam sang imam langsung nancap gas untuk melanjutkan tarawih selanjutnya tanpa meninggalkan spasi . mungkin supaya tidak ada celah bagi makmum untuk mengkudeta dirinya ..hehehehe.. Dua salam sudah kini tiba saatnya untuk ceramah (di mesir kegiatan ceramah atau kultum, dilakukan di pertengahan shalat tarawih ). Pada saat ini lah saya bertanya kepada teman yang duduk di samping saya, dia orang Indonesia kebetulan tinggal di kawasan ini. Saya tanyakan kepadanya apakah imam ini yang menjadi imam sholat tarawih kemarin? Teman saya hanya tersenyum manis sambil berkata; sebenarnya imam ini sudah di protes oleh para makmum beberapa hari yang lalu karena bacaan nya yang sangat lebay.. saya pun bertanya lagi sambil penasaran berharap dapat bahan untuk catatan kali ini. Dia pun lalu bercerita panjang lebar.. beberapa hari yang lalu jamaah sini protes karena bacaan imam yang terlalu lebay. Protes dilakukan tepat setelah sang imam salam dan menjelang shalat selanjutnya..perlu diketahui bacaan imam tadi sudah sangat terlalu lebay, bahkan sudah menyerupai bacaan pada musabaqoh tilawatil Quran atau dalam istilah ilmu qiroah, dia sudah memakai bacaan mujawadah(sebuah bacaan yang biasa di pakai pada lomba-lomba MTQ seperti muammar) bukan tartil lagi sebagaimana mestinya bacaan pada waktu sholat. Bayangkan saja dalam satu ayat dia bisa mengulangi bacaan nya sampai tiga kali jelas keterlaluan.
Kembali teman saya melanjutkan ceritanya.. bahkan seorang demonstran pada waktu shalat kemarin tak segan-segan menuding sang imam sudah meruksak kaidah ilmu tajwid demi melanggengkan irama bacaan,demonstran juga keudian menerangkan bagaimana hukum tajwid atau bacaan pada Alquran , dia menerangkan berapa jumlah harakat atau ketukan pada mad tabii yang semestinya, sementara sang imam membacanya lebih dari yang seharusnya mungkin tiga kali lipat ..belum lagi suara yang terlalu keras sehingga membuat telinga sedikit bising karena antara mulut imam menyentuh tepat pada mik . demonstran lain berteriak..ya syeekhh khaaffiff sautak. Syeekhh pelankan suara anda. Saya potong omongan teman saya tadi sembari mengajukkan pertanyaan lagi; terus kenapa imam ini masih bisa nangkringin tuh tahta, padahal sudah tidak mendapat restu dari jamaah, bukankah imam yang baik adalah yang di ridoi oleh jamaah nya..kenapa juga pengurus masjid masih membiarkan imam terus menguasai tahtanya dan … belum juga selesai pertanyaan saya , kini giliran teman saya yang memotong ucapan saya sembari menjelaskan, sebenarnya semenjak kejadian demonstrasi jamaah atas bacaannya, sang imam sudah menyatakan dan bersedia mengundurkan diri dan tidak mau lagi menjadi imam di masjid ini. Tetapi atas pertimbangan pengurus masjid yang ternyata satu daerah dengan imam tadi, merasa kasihan kalau harus di berhentikan di tengah jalan sementara dia sengaja di datangkan jauuh dari luar kairo, ditambah lagi tidak ada imam yang bersedia memimpin sholat tarawih sampai khatam, yang siap hanya sampai pertengahan shalat saja artinya mesti giliran.. Dan tiba-tiba.. suara keras membuyarkan obrolan kami..kholass ya syekhh al waktu lissolaahh…sudah lah syekh sekarang waktunya untuk sholat.. begitu teriak sang demosntran memprotes syekh yang terlalu panjang berceramah, kultum mungkin kalo istilah kita kuliah tiga puluh menit.. Entahlah saya juga bingung kenapa sedemikian beraninya makmum ini memprotes imam, bisa di bayangkan kalo ini bisa terjadi di Indonesia.. dalam benak saya mungkin warga mesir masih di liputi emosi revolusi sehingga kepemimpinan dalam bentuk apapun kalau tidak memperhatikan nasib warga nya akan ditentang dengan lantang, diktator saja bisa dia tumbangkan apalagi kalo sekedar imam masjid .. dan episode shalat tarawih selanjutnya di ganti oleh imam yang baru, imam pilihan jamaahnya, terbukati ketika selesai shalat para jamaah mengelu-elukan sang imam yang baru sembari berteriak.. Allah yarham alaik ya andunisi..smoga Allah memberkahi mu wahai orang Indonesia.. yah imam itu berasal dari indonesia.

Katamea. 24 ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar